Test Ride Bajaj Pulsar
Setelah berpusing-pusing melihat pameran, kami bertiga keluar dari gedung pameran dan menuju tempat test ride yang terletak di areal parkir. Di sini ada 2 area test ride. Yang pertama adalah milik Bajaj Pulsar dan yang sebelahnya milik Honda.
Kami masuk ke areal test ride Bajaj Pulsar terlebih dahulu. Tidak lupa mendaftarkan diri untuk ikutan test ride. Hore… dapat nomer 2. Tapi rupanya di areal test ride sudah antri puluhan orang. Rupanya kami harus menunggu sampai nomernya kembali ke 1 lagi. Yo wis, kami menunggu dengan sabar sambil melihat para tester mencoba Pulsar. Ada juga tester yang nekat ngebut dan bahkan ada pula yang sampai roda depannya terangkat. Weks… kalau jatuh bagaimana ya? Nekat juga tuh.
Hore… akhirnya giliranku tiba juga. Dengan semangat 45 aku masuk areal test ride dan menuju ke salah satu motor Pulsar. Aku dapat warna hitam satu-satunya, yang lain warnanya merah. Aih… tidak ngaruh lagi. Eh, siapa bilang? Kan warna kaosku merah, kalau dapat Pulsar merah kan akan lebih matching gitchu… (* halah *)
Sempat dijelasin secara singkat oleh si pendamping. Asyik juga tuh speedometernya yang digital. Keren deh. Rupanya putaran pertama harus dibonceng sama si pendamping. Weks… kenapa harus dibonceng dulu ya? Mending para tester diberi kesempatan mencoba 2 putaran biar puas. Kan dengan 1 putaran dibonceng berarti si tester hanya dapat menjajal sendiri 1 putaran saja. Tapi rupanya saat membonceng si pendamping juga sekalian menjelaskan apa-apa saja yang perlu dilakukan, misalnya saat menerabas rintangan bumpy, dia bilang di rintangan bumpy ini kita tancap gas saja. Yo wis, nurut wae dari pada babak belur (** Hihihi… **)
Akhirnya setelah melintas 1 putaran dibonceng, tibalah saatnya menjajal sendiri si Pulsar. Selain bentuknya oke, handlingnya juga oke. Sayang lekukan dengkul di tangki tidak pas dengan kakiku. Maklum, kakiku kepanjangan. Hihihi… dasar badanku aja yang tidak proporsional. Panjang tangan, panjang kaki, panjang… (** halah **).
Kesan pertama: setelan kopling agak ketinggian. Tarikan oke banget. Tapi kayaknya handling stir agak narik saat belok. Tapi waktu aku nyoba Honda Tiger juga begitu. Mungkin semua motor sport begitu ya? Mungkin karena sudut rake-nya lebih besar dari pada bebek. Maklum, motorku kan bebek. Tapi aku rasa membiasakan diri dengan hal ini bisa dilakukan dengan singkat.
Seperti saran pendamping, pada saat rintangan bumpy kuterabas dengan kencang. Yup… rintangan dapat kutrabas dengan oke. Selain shockbreakernya yang mumpuni (shock belakang pakai gas Nitrogen) juga didukung jok yang empuk sehingga pantat tidak sakit. Jadi sebel dengan MX-ku nih. Selain shockbreakernya lembek juga karena jok-nya keras banget. Tidak heran jika pantatku lecet saat mudik kemarin (baca: “Perjalanan Penuh Keprihatinan“).
Sayangnya sirkuitnya pendek dan para tester hanya diberi kesempatan berpusing sekali padahal rasa penasaran belum terpuaskan. Karena sudah dicegat petugas, ya akhirnya kukembalikan si Pulsar. Padahal rasanya masih ingin muter beberapa kali lagi. Begitu turun dari motor si petugas memberikan angket dengan pesan dari sponsor: “Diisi 10 semua ya, Mas.” (** Halah, si petugas ngajakin curang. **)
Tapi walau pun ada pesan dari sponsor, aku tidak keberatan mengisi beberapa item dengan nilai 10. Tetapi ada juga yang nilainya kuisi 8 untuk kopling dan persneling. Maklum, koplingnya ketinggian stelannya dan jadinya sulit pindah gigi. Apalagi untuk menetralkan. Gak bisa juga kunetralkan. Mungkin aku dapatnya yang stelannya tidak oke, soalnya Edo kayaknya enjoy aja dengan Pulsarnya.
Setelah menyerahkan angket kami mendapatkan kaos Bajaj. Hore… Yang lucu si Neti. Dia kan tidak ikut test ride, tapi karena mengisi angket dan ikut menyerahkan angket akhirnya dapat kaos juga. Hahahaha… (** Langsung kabooor **)
So? Jadi ingin punya Bajaj Pulsar 180 DTS. Semoga aja menang Door Prizes berhadiah Pulsar ya? Ayo dong… aku didoain biar menang… (Amin).
Hem…
Sumber tulisannya dari mana, Mas?
kayaknya sebelum saya beli mongtor bajaj piBO, saya pernah baca artikel ini deh…. 🙂
pkonya bajaj tuh enk loh genjotan n speednya uhuk..uhuk…
aduu maklumm lahh ada sedikit 2 lahh kopi paste
busstt ….. nyaris tak terdengar ””””’
Hebat n>gak
waduh asik tuh pengen jajal didealer, tp nanti ujung2nya disuruh dp lagi, he heh2 kan pengen tes doank .
dp nya gde bro!!!!!!!!!!
kmr g cobain p200 di dealer, tarikannya enak banget suara mesinnya jg alus. jd pingin beli nih.
modifnya yang bagus dong.jgn yg ecek-ecek.
n masukan buat bikers di seluruh indonesia moga makin makin kreatif aja.OK !
hallo brow !
bwt para bikers,moga sukses selalu.OK BROW
SO…………………………………………………………………………………..
PASTI !!!
.+#”#+.
( @..@ )
“(—-)”
nhi kan wajah lhoe-lhoe pade.
ya……kan !ngaku ja lagi.ga”pa2 kok.
harga P200 piro???
gw di Balikpapan kaltim, kemana ya nyarinya…
tolong infonya donk….
zaki_rama@yahoo.com
thx’s
Zaki
ngerobah motor bajaj 180 cc’ kira2 btuh biaya berpa ya`???
pi menurt sya bajaj ok punya.
ga ush dimodif jg dah oke….
saya baru beli nih p180 enaknya diapain yah?
Mending beli bajaj bekas ato baru ya?
soale harganya jauh banget…
base camp pulsarian cibinong dimana ya ? trus klo mo modif daerah cibinong dimana ya, plisssss infonya temen2, thanx.
sya mau beli pulsar 180,,tp sy rgu krn ga da kick stater’a,,kira2 acu dn dinamo’a thn lm ga ya?..
PIBO emang udah dirancang nggak pake kick starter,jadi pasti aman lah utk dipakai hari hari asal jgn terlambat aja servis berkala 🙂
Bajaj its my life
wow gilak enak bener